Romadhon

Romadhon

Jumat, 18 April 2014

Kumpulan Hadits Tentang Ilmu


Hadits Tentang Ilmu
Hadits adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad SAW. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur'an. Berikut ini adalah beberapa hadits yang berkaitan dengan ilmu yang dirangkum dari berbagai sumber. Semoga dengan mengetahui dan mengamalkan hadits-hadits tentang ilmu ini, kita dapat mejadi orang yang lebih baik. Wallahu A'lam Bishawab :)

1. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga." (HR. Muslim)

2. Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Di antara tanda-tanda hari kiamat ialah diangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, banyak yang meminum arak, dan timbulnya perzinaan yang dilakukan secara terang-terangan." (Shahih Muslim No.4824)

3. Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Hari kiamat semakin mendekat, ilmu akan dicabut, fitnah akan banyak muncul, sifat kikir akan merajalela dan banyak terjadi haraj."
Para sahabat bertanya: "Apakah haraj itu?"
Rasulullah SAW. menjawab:
"Yaitu pembunuhan." (Shahih Muslim No.4827)

4. Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan cara mencabutnya begitu saja dari manusia, akan tetapi Allah akan mengambil ilmu dengan cara mencabut (nyawa) para ulama, sehingga ketika Allah tidak meninggalkan seorang ulama pun, manusia akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh yang apabila ditanya mereka akan memberikan fatwa tanpa didasarkan ilmu lalu mereka pun sesat serta menyesatkan." (Shahih Muslim No.4828)

5. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat." (HR. Ar-Rabii')

6. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat."(al-Baihaqy)

7. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Qur’an Al mujadalah 11)

8. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)." (HR. Ibnu Majah)

9. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Syurga." (Shahih Al jami)

10. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali." (Shahih Tirmidzi)

11. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu." (HR. Ath-Thabrani)

12. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Qur’an dan yang mengajarkannya." (HR bukhari )

13. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang." (HR. Abu Dawud )

14. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah akan memberikannya pemahaman terhadap Agama." (Sahih Ibnu Majah)

15. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Duduk bersama para ulama adalah ibadah." (HR. Ad-Dailami)

16. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain." (Shahih Muslim No.1352)

17. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur'an dan ahlinya, serta penguasa yang adil." (HR. Abu Dawud dan Aththusi)

18. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan aka dilipat gandakan sepuluh, saya tidak mengatakan, ”Alif, lam, mim” satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." (HR Bukhori)

19. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka … neraka." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

20. Hadis riwayat Abu Musa ra.:
Dari Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda:

"Perumpamaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi bumi. Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah memberikan manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya, memberi minum dan menggembalakan ternaknya di tempat itu.

Yang lain menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama Allah dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang Allah utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus." (Shahih Muslim No.4232)

21. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka." (HR. Abu Dawud)

22. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." (HR. Al-Baihaqi)

23. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka ketahuilah bahwa dia adalah pencuri." (HR. Ad-Dailami)

24. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim. Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan." (Mutafaq’alaih)

25. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada berkhianat dalam harta." (HR. Abu Na’im)

26. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri." (HR. Ath-Thabrani)

27. Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam membaca firman Allah yang berbunyi:

"Dialah yang menurunkan Alkitab (Al-Quran) kepada kamu. Di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Al-Quran dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah.

Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-orang yang berakal."

Setelah membaca firman tersebut Rasulullah SAW. bersabda:

"Apabila kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dari Al-Quran, maka mereka itulah orang-orang yang telah disebut oleh Allah. Maka waspadalah terhadap mereka." (Shahih Muslim No.4817)

Jangan Pernah Lelah dan Bosan Untuk Mencoba


oleh: Diky D.C.

Kita pasti pernah mengalami suatu kegagalan. Bagaimana rasanya? nggak enak bukan? Mulai dari rasa jengkel, kesal, kecewa, sedih, marah, malu, pusing, stress, putus asa semuanya bercampur jadi satu (hi..hi.. kayak Nano-Nano aja). Lantas apakah itu membuat kita jadi berhenti ‘tuk berkreativitas? and kita biarkan begitu saja impian-impian kita ‘buyar’ karenanya? Akan sangat rugi bila hanya karena suatu kegagalan, semua impian dan rencana kita lupakan begitu saja. Padahal kita sudah separuh perjalanan lho. Kalo’ kita berhenti berarti kita nanti harus mulai lagi dari awal. Nah, jelas rugi kan? Sebenarnya kegagalan yang kita alami ini bisa kok dijadikan tambahan bekal untuk mewujudkan impian kita. Nggak percaya? coba simak aja yang di bawah ini.

Kegagalan Bukanlah Akhir Dari Semua.

Kehidupan yang sedang kita jalani ini terdiri dari keberhasilan dan kegagalan. Keberhasilan hanya akan diperoleh bagi mereka yang mau bekerja keras dan bergelut dengan segala kesulitan. Dalam suatu hadist, Rasulullah s.a.w. mengingatkan Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum selama mereka belum mau berusaha untuk merubahnya. Dari apa yang disampaikan Rasulullah s.a.w. tersebut, maka jelas-jelas dibutuhkan usaha yang bener-bener keras untuk mencapai keberhasilan yang tidak pernah berhenti untuk selalu terus dan terus mencoba. Jikalau masih saja gagal, berhenti pun bukan pilihan yang tepat. Apalagi sampai meratapinya terus-menerus. Ingat, bukan hanya kita yang pernah merasakan gagal, tiap orang pasti juga pernah mengalaminya. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah segera mengevaluasi yang telah dilakukan. Cari bagian mana sih yang salah. Ini adalah sangat penting, karena mungkin bagian ini yang menyebabkan kenapa selalu gagal. Lalu segera perbaiki kesalahan tersebut dan cobalah lagi. Seseorang yang bene-bener pingin sukses nggak akan mau ‘mengenal’ istilah ‘besok’, ‘entar’, ‘nanti aja’ dan sejenisnya. Baginya waktu sangatlah berharga. Sangat sayang bila disia-siakan. Lakukan sekarang juga atau peluang itu akan hilang.

Cuek Tapi Tetap Peduli

Ahli psikologi mengatakan cuek bukan berarti tidak peduli. Cuek selalu dihubungkan dengan adanya rasa percaya diri memegang prinsip yang diyakini, sementara tidak peduli biasanya dikaitkan dengan sikap masa bodoh, nggak mau tau terhadap orang lain, peraturan dsb. Beda lho ya? Orang yang selalu ragu-ragu sebenarnya sudah kalah sebelum bertanding. Kemampuan nalarnya selalu dipengaruhi oleh kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Ia selalu merasa tidak mampu untuk melakukan sesuatu. Apa yang diperbuatnya selalu menggambarkan kelemahan, kesedihan, kekalahan dan berbagai sifat pesimis lainnya. Untuk itu diperlukan suatu percaya diri yang kuat. Cuek aja dengan suara-suara sumbang yang muncul. Dalam berdo’a saja butuh percaya diri. Karena itu juga ikut menentukan diterima atau tidaknya permohonan kita.

Berdo’alah kepada Allah dengan keyakinan bahwa do’amu itu akan dikabulkan Allah. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan do’a yang terbit dari hati yang hampa dan tidak sungguh-sungguh (H.R. Tirmidzi dan Al Hakim). Kita bukanlah daun-daun yang rapuh sehingga mudah terbawa angin. Namun kadangkala perlu juga dan emang harus merubah pendirian dan prinsip yang selama ini dipegang bila bertemu sesuatu yang lebih benar. Nggak usah malu dan takut untuk berubah, karena tidak semua berubah pendirian itu hal buruk. Biarin saja bila kita dikatakan ‘plin-plan’, ‘nggak teguh pendirian’ dsb. Apapun yang kita terima baik itu kritikan, nasihat, saran bahkan ejekan tidak musti ditanggapi dengan emosi. Akan lebih baik bila semua itu dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk terus berkarya. Karena nantinya kita yang akan menjalaninya bukan orang lain. Sebagai manusia yang bebas kita perlu cuek untuk menjalankan dan mewujudkan ide-ide atau gagasan kita, sementara itu kita juga perlu mengasah kepekaan untuk mempertimbangkan hal-hal yang ada di sekitar demi keberhasilan kita.

Berfikir dan Berdzikir

Tak ada yang jatuh dari langit dengan cuma-cuma, semua usaha dan do’a begitulah lirik salah satu lagu dari Dewa 19. Tapi emang bener kok, untuk berhasil tidak hanya dibutuhkan suatu usaha namun juga diperlukan pertolongan dari Sang Khaliq. Usaha ‘tok’ tanpa do’a tak akan pernah terwujud suatu rencana meskipun telah disusun sebagus apapun. Sebaliknya, do’a saja tanpa adanya usaha juga sia-sia. Semuanya harus dilakukan bersamaan. Itulah kunci pokok untuk memperoleh suatu keberhasilan. Lantas bagaimana untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT? Yaitu dengan lebih mendekatkan diri kepada-NYA. Giatkan ibadah dan kurangi maksiat serta perbuatan dosa. Tambah dengan ibadah-ibadah sunnah. Sesuaikan perilaku dengan tuntunan agama. Landasi semua dengan niat ikhlash lillaahi ta‘aala. Nggak ada rasa pingin pamer, dipuji dan sebagainya. Insya Allah keberhasilan yang kita idam-idamkan mudah untuk diraih. Manusia yang berencana tapi Tuhan yang menentukan. Nah, selesai. Gimana? udah punya semangat baru untuk kembali mencoba kan? Nggak usah takut gagal. Masih lebih baik gagal karena mencoba daripada nggak pernah gagal karena nggak pernah mencoba. Sebenarnya kesuksesan udah menunggu kita di depan. Ia terus ‘melambaikan tangannya’ memanggil kita. Tinggal kita mendatanginya, mau apa tidak. Terakhir, jangan pernah lelah dan bosan untuk mencoba.